LOGICAL FALLACY

“gini aja sewot! Lu udah dibohongi hoax oleh pemerintah selama 4 tahun bong!”

Sering pernyataan semacam ini dipakai oleh kubu Prabowo dalam menanggapi isu hoax Ratna Sarumpaet.

Para Penyebar HOAX by Humor Politik

Nah, ada 2 jenis Logical Fallacy dalam argumen mereka ini.

1. Red Herring, yaitu kesalahan berpikir dengan cara sengaja mengubah topik awal pembicaraan dengan topik lain, agar arah pembicaraan berubah. Biasa dipake orang ketika merasa kalah argumen. contoh: Anak di mall, “Ibuk beli’in mainan baru dong!”. Ibu, “Pulang yuk, nanti ibu masak enak.”

Dalam contoh diatas, si ibu sebenarnya gak perlu mengubah pembicaraan ketika si anak minta mainan baru. Kalau ibu gak bisa beli’in mainan baru, dia bisa menjelaskan langsung sesuai pembicaraan. “Jangan dulu ya, kan di rumah udah banyak mainan” atau “lain kali yak, nunggu ibu gajian”.

2. To Quoque (dibaca tukwukwi), yaitu kesalahan berpikir dengan berargumen memutar balikkan kritik kepada si pemberi kritik. Contoh: “Gak usah nyalahin gw bohong. Kayak lu gak pernah bohong aja!”

Logical Fallacy biasanya dipake seseorang yang melakukan kesalahan, supaya mereka gak disalahkan dan berupaya agar lawan bicaranya mema’afkan/ menganggap biasa kesalahan yang dilakukan.

Akhir kata, pandai-pandailah dalam membuat argumen dan dalam menganalisis opini seseorang. Masyarakat yang maju dibangun dengan cara berpikir yang nalar dan sesuai dengan data, bukan dengan hoax atau opini-opini yang cacat logika.

writer @ristasanjaya
diedit @gueblek

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.