Gonjang-ganjing PLTU Batang
Kompas, Senin (3/9)
Ribuan petani dan nelayan dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/9/2012) sekitar pukul 10.00 berunjuk rasa di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang, Jawa Tengah.
Para petani yang berasal dari Kecamatan Ujungnegoro, Roban, Batang, itu menolak proyek PLTU yang akan menghilangkan lahan pertanian dan kawasan pantai yang masuk dalam Kawasan Konservai Laut Daerah Ujungnegoro-Roban, Batang.
Para petani dan nelayan ini tergabung dalam Paguyuban Rakyat Batang Berjuang untuk Konservasi
konsorsium PT Bhimasena Power Indonesia yang beranggotakan PT Adora Power, J-Power, dan Itochu
Media Indonesia, Jumat (7/9)
Dahlan Iskan – Menteri BUMN
“PLTU Batang merupakan satu-satunya proyek kebanggaan bangsa Indonesia karena akan memberikan peluang investor asing menanamkan investasinya,”
“.. jika proyek itu bisa berjalan sukses maka Indonesia akan menjadi poros investasi Public Private Partnership”
“Artinya, jika PLTU itu gagal dibangun pada 2012, kemungkinan pasokan listrik pada tahun tertentu akan terganggu,”
Ari Wibowo – Pimpinan Corporate social responsibility (CSR) PT Bhimasena Power Indonesia, pelaksana proyek pembangunan PLTU
“Sesuai rencana, peletakan batu pertama pembangunan proyek PLTU akan dilaksanakan Oktober 2012 sehingga kami berharap pada semua pihak bisa mendukung suksesnya proyek ini,”