Asal mula syiah versi Mila Ajah

Mila Ajah : Seperti yang kita ketahui, Iran adalah salah satu negara Syiah terbesar di dunia. Iran terkenal dengan sejarahnya iaitu ‘Revolusi Islam Iran’ yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini, seorang pemimpin besar Syiah. Namun, pernahkah kita bertanya, “mengapa Syiah itu berpusat di Iran dan tidak di negara lain?” Untuk menjawab persoalan berkenaan, maka adalah seharusnya kita kembali kebelakang, mengkaji sejarah masa lalu.

Iran merupakan negara yang dahulunya dikenali dengan nama Persia. Persia merupakan sebuah kerajaan yang besar dimana mayoritas penduduknya menganut agama Majusi (penyembah api, atau lebih dikenal sebagai Zoroasterisme). Kehidupan mereka mewah dengan harta benda, karena memang kota-kota di Persia itu indah dan subur, serta peradabannya cukup maju pada masa itu.

Pada abad ke-7 Masehi, ketika cahaya Islam baru saja menjadi satu kuasa besar dalam percaturan kekuasaan di dunia, Islam tampil sebagai ‘rising star’ dibawah pimpinan Umar Al-Khattab. Ketika itu, Umar mengembangkan wilayah Islam sehingga ke Persia,dimana pada ketika itu Persia bernama Sassania. Pertempuran tentera Islam melawan tentera Persia yang dikenali dengan nama peperangan Qadisiyah, diantara Saad bin Abi Waqqash melawan panglima Persia, Rustum. Persia akhirnya kalah. Peperangan demi peperangan melemahkan lagi empayar Persia sekaligus membawa Kaisar Persia di ambang kehancuran. Akhirnya kerajaan Persia benar-benar runtuh dalam Perang Madain pada tahun 651 Masehi.

Pada ketika itu, banyak kaum Majusi yang berpura-pura memeluk agama Islam. Niat mereka hanyalah satu : untuk menghancurkan Islam dari dalam. Mereka menyusun rancangan demi meruntuhkan kekuasaan kaum muslimin dengan cara menyelewengkan ajaran Islam dengan mencampur adukkan aqidah Majusi dan Yahudi. Dan antara rancangan lain yang yang termasuk dalam strategi melemahkan Islam adalah dengan pembunuhan Umar Al-Khattab, Khalifah Islam yang telah meruntuhkan Kerajaan Majusi Kaisar Persia. Hal itulah yang menjadikan Syiah benar-benar benci kepada Umar Al-Khattab. Kebencian yang terlalu tinggi itu dipotretkan lagi apa bila mengagungkan Abu Lu’luah (pembunuh Khalifah Umar) dengan gelaran ‘Bapa Pembela Agama’

Sementara salah seorang puteri kaisar terakhir mereka, yaitu Yazdegerd III telah menjadi tawanan kaum Muslimin sejurus kejatuhan Kaisar Persia. Puteri Kaisar itu akhirnya dinikahkan dengan Hussein bin Ali bin Abi Thalib. Maka, karena ini jugalah mereka begitu fanatik dan cenderung ‘mendewakan’ Hussein bin Ali, anakan Hussein memiliki keturunan dari puteri Sassania yang mereka anggap sebagai keramat.

Disini terjawablah sudah mengapa Syiah berpusat di Iran. Syiah adalah agama yang ‘dilahirkan’ bagi membalas dendam kekalahan Kaisar Persia terhadap Islam. Syiah adalah simbol hasad dan kemarahan kaum Persia kepada bangsa Arab umumnya dan kaum Muslimin khususnya.

PENDAPAT SAYA :

Saya tidak percaya dengan Versi ini, ini hanya cerita pengecoh, untuk mengaburkan fakta.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.